Salah satu benda di dunia yang paling saya suka adalah benang. Rasanya hampir setiap knitter ataupun crocheter pasti setuju kalau tidak ada kata puas dalam memiliki benang. Berbagai jenis bahan, ukuran hingga merek benang yang ada di pasaran sangat menggoda untuk dimiliki meskipun belum punya rencana mau dibuat apa benang-benang tersebut nantinya.
Saya akan membagi jenis benang ini ke dalam 2 bagian. Pada bagian pertama, saya akan membagi benang berdasarkan ketebalannya. Dengan ukuran ketebalan benang yang berbeda-beda ini, ukuran jarum atau hook yang digunakan pun harus sesuai dengan ketebalan benangnya. Semakin tebal benang yang dipakai, maka ukuran hook nya juga semakin besar. Untuk ukuran dan jenis hook bisa dibaca di postingan ini.
Di Indonesia umumnya kita hanya mengenal benang berdasarkan jenisnya saja, misalkan benang katun, benang nilon, benang wol, atau benang rayon. Tidak banyak yang memberi informasi tentang benang berdasarkan ketebalannya. Berbeda dengan benang impor, keterangan ukuran, ketebalan, hingga cara mencuci pun disertakan dalam kemasan kertas pembungkus benangnya.
Pada kemasan benang impor, ukuran ketebalan benang dituliskan dengan angka 1 sampai 8 yang tertera pada gambar gulungan benang. Berikut ini, saya mencoba menerjemahkan menurut bahasa dan pemahaman saya, ukuran benang yang ada di pasaran internasional berdasarkan hasil pencarian dari berbagai sumber.
1. Lace
Benang yang paling tipis, biasa disebut juga 2 ply atau Super Fine , biasanya ukuran crochet hook yang direkomendasikan 0,75 mm - 3,00 mm atau ukuran no 1/0 - 5/0. Semakin besar jarumnya, jarak antara benangnya akan semakin longgar (tidak rapat).
2. Sock
Ukuran benang ini sedikit lebih tebal dari Lace, biasa disebut juga dengan benang 3 ply atau Fine. Ukuran hook yang direkomendasikan adalah 2,25 mm - 3,5 mm atau ukuran 3/0 -6/0.
3. Sports
Sedikit lebih tebal dari Sock dengan 4 ply atau biasa disebut juga benang Light. Ukuran hook yang direkomendasikan 2,5 mm - 3,5 mm atau 4/0 - 6/0.
4. Light Worsted
Ada juga yang menyebut dengan benang Medium atau Double Knitting (DK) 8 ply. Rekomendasi crochet hook ukuran 3,5 mm - 4,5 mm atau 6/0 - 7,5/0.
5. Worsted
Sebutan lainnya adalah Aran atau ada yang menyebut dengan benang Medium Worsted, memiliki 10 ply. Crochet hook yang direkomendasikan ukuran 5,5 mm - 6,5 mm atau 9/0 - 10,5/0.
6. Bulky
Benang ini cukup tebal, biasa disebut juga dengan benang Chunky dengan 12 - 16 ply. Crochet hook yang direkomendasikan adalah ukuran 6,5 mm - 9 mm atau ukuran 10,5/0 - 13/0.
7. Super Bulky
Dengan ketebalan hingga 20 ply, disebut juga Super Chunky menggunakan hook ukuran 9,00 mm atau ukuran 13/0 keatas.
8. Jumbo
Merupakan benang yang sangat tebal sehingga harus menggunakan hook dengan ukuran diatas 15 mm atau ukuran 19/0 keatas.
Pada beberapa pabrik benang, penulisan ukuran bisa sedikit berbeda, namun biasanya tetap menyertakan rekomendasi ukuran crochet hook maupun knitting needle yang dapat digunakan. Saya pribadi paling nyaman menggunakan benang ukuran 3-5 karena benangnya tidak terlalu kecil sehingga proyek bisa selesai lebih cepat. Namun untuk hasil, benang yang berukuran lebih tipis menghasilkan karya yang lebih rapat dan lebih detail meskipun butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.
Saya akan membagi jenis benang ini ke dalam 2 bagian. Pada bagian pertama, saya akan membagi benang berdasarkan ketebalannya. Dengan ukuran ketebalan benang yang berbeda-beda ini, ukuran jarum atau hook yang digunakan pun harus sesuai dengan ketebalan benangnya. Semakin tebal benang yang dipakai, maka ukuran hook nya juga semakin besar. Untuk ukuran dan jenis hook bisa dibaca di postingan ini.
Ukuran benang dari yang tipis hingga yang tebal. |
Di Indonesia umumnya kita hanya mengenal benang berdasarkan jenisnya saja, misalkan benang katun, benang nilon, benang wol, atau benang rayon. Tidak banyak yang memberi informasi tentang benang berdasarkan ketebalannya. Berbeda dengan benang impor, keterangan ukuran, ketebalan, hingga cara mencuci pun disertakan dalam kemasan kertas pembungkus benangnya.
Keterangan pada kemasan benang impor. |
Pada kemasan benang impor, ukuran ketebalan benang dituliskan dengan angka 1 sampai 8 yang tertera pada gambar gulungan benang. Berikut ini, saya mencoba menerjemahkan menurut bahasa dan pemahaman saya, ukuran benang yang ada di pasaran internasional berdasarkan hasil pencarian dari berbagai sumber.
1. Lace
Benang yang paling tipis, biasa disebut juga 2 ply atau Super Fine , biasanya ukuran crochet hook yang direkomendasikan 0,75 mm - 3,00 mm atau ukuran no 1/0 - 5/0. Semakin besar jarumnya, jarak antara benangnya akan semakin longgar (tidak rapat).
2. Sock
Ukuran benang ini sedikit lebih tebal dari Lace, biasa disebut juga dengan benang 3 ply atau Fine. Ukuran hook yang direkomendasikan adalah 2,25 mm - 3,5 mm atau ukuran 3/0 -6/0.
3. Sports
Sedikit lebih tebal dari Sock dengan 4 ply atau biasa disebut juga benang Light. Ukuran hook yang direkomendasikan 2,5 mm - 3,5 mm atau 4/0 - 6/0.
4. Light Worsted
Ada juga yang menyebut dengan benang Medium atau Double Knitting (DK) 8 ply. Rekomendasi crochet hook ukuran 3,5 mm - 4,5 mm atau 6/0 - 7,5/0.
5. Worsted
Sebutan lainnya adalah Aran atau ada yang menyebut dengan benang Medium Worsted, memiliki 10 ply. Crochet hook yang direkomendasikan ukuran 5,5 mm - 6,5 mm atau 9/0 - 10,5/0.
6. Bulky
Benang ini cukup tebal, biasa disebut juga dengan benang Chunky dengan 12 - 16 ply. Crochet hook yang direkomendasikan adalah ukuran 6,5 mm - 9 mm atau ukuran 10,5/0 - 13/0.
7. Super Bulky
Dengan ketebalan hingga 20 ply, disebut juga Super Chunky menggunakan hook ukuran 9,00 mm atau ukuran 13/0 keatas.
8. Jumbo
Merupakan benang yang sangat tebal sehingga harus menggunakan hook dengan ukuran diatas 15 mm atau ukuran 19/0 keatas.
Pada beberapa pabrik benang, penulisan ukuran bisa sedikit berbeda, namun biasanya tetap menyertakan rekomendasi ukuran crochet hook maupun knitting needle yang dapat digunakan. Saya pribadi paling nyaman menggunakan benang ukuran 3-5 karena benangnya tidak terlalu kecil sehingga proyek bisa selesai lebih cepat. Namun untuk hasil, benang yang berukuran lebih tipis menghasilkan karya yang lebih rapat dan lebih detail meskipun butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.
Komentar
Posting Komentar